PT Itama Ranoraya Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/10). Itama Ranoraya Tbk menjadi perusahaan yang menggelar initial public offering (IPO) ke- 41 sepanjang 2019 dan menjadi perusahaan ke-655 yang tercatat di BEI.
Untuk diketahui, emiten dengan kode saham IRRA ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distributor alat kesehatan. IRRA menjadi distributor alat kesehatan kepada institusi pemerintah seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Puskesmas, dan lainnya.
Salah satu produk yang didistribusikan oleh IRRA adalah jarum suntik yang merupakan produksi PT Oneject Indonesia. Selain itu, IRRA juga mendistribusikan alat-alat kesehatan lain seperti abbott diagnostic, terumo BCT dan ortho clinical diagnostic.
Perusahaan ini menunjuk BNI Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dengan masa penawaran umum berlangsung pada 6 Oktober–8 Oktober 2019.
Dalam penawaran umum ini, saham IRRA mendapat respon positif dari investor. Terbukti, saham IRRA mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 34,96 kali pada saat pooling.
Melansir keterangan rilis resmi, IRRA melepas 400 juta lembar saham dengan harga Rp 374 per saham. Sehingga, IRRA meraup dana segar sebesar Rp 149,6 miliar dalam IPO kali ini.
Sebanyak 60% dana hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan jaringan kantor cabang secara bertahap. Adapun pengembangan ini berupa pengembangan fasilitas dan pengembangan sumber daya manusia pendukung. Sementara 40% sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja.
“Rencananya mulai tahun depan kami akan membuka kantor pemasaran dan kantor cabang di Kota-kota besar di Indonesia,” jelas Pratoro S. Raharjo selaku Direktur Itama Ranoraya saat jumpa pers usai pencatatan saham perdana di Jakarta, Selasa (15/10).
Pada perdagangan perdana, harga saham IRRA melonjak 49,73% atau nyaris terkena autoreject ke level Rp 560 per saham dari harga IPO Rp 374 per saham. Sementara saat ini harga IRRA masih berada di level Rp 560 per saham.
Saham IRRA saat ini masih masuk ke dalam top 5 gainers. Saham IRRA ditransaksikan sebanyak 46 kali dengan volume saham sebanyak 23.000 saham senilai Rp 1,34 miliar.