Nur Fauziah
Jakarta, 11 Februari 2025 – Merokok menjadi salah satu faktor penyebab utama berbagai penyakit berbahaya, salah satunya adalah penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular (PKV) adalah penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah, yang menjadi salah satu penyebab utama kematian global. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa setiap tahunnya, ada tiga juta orang mengalami kematian dini akibat penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke, yang disebabkan oleh konsumsi tembakau.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association pada 2021 menyoroti hubungan antara gaya hidup tidak sehat, terutama merokok, dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Rokok mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat memicu dan meningkatkan risiko penyakit seperti hipertensi, aterosklerosis, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Beberapa zat berbahaya dalam rokok yang dapat menyebabkan penyakit jantung antara lain:
1. Nikotin
Nikotin merupakan zat adiktif dalam rokok yang dapat menyebabkan ketergantungan. Saat masuk ke tubuh, nikotin merangsang otak untuk memproduksi dopamine yang membuat perokok merasa senang dan rileks sejenak. Meskipun nikotin bukan komponen utama penyebab penyakit akibat merokok, nikotin membuat perokok sulit berhenti sehingga mereka akan terpapar kadungan berbahaya dari asap rokok secara terus-menerus yang pada akhirnya dapat mengganggu kerja organ tubuh seperti jantung dan otak.
2. Karbon monoksida
Salah satu kandungan beracun yang paling berbahaya dalam rokok adalah karbon monoksida. Karbon monoksida terbentuk saat tembakau dalam rokok tidak terbakar sempurna dan sulit dibedakan oleh tubuh karena tidak memiliki bau dan rasa. Saat terhirup, sel darah merah cenderung lebih mudah mengikat karbon monoksida dibandingkan oksigen. Hal ini menyebabkan pasokan oksigen dalam darah berkurang sehingga menyebabkan penurunan fungsi jantung dan organ lainnya. Dalam jumlah yang berlebihan, orang yang menghirup gas ini dapat pingsan, koma, hingga meninggal dunia.
3. Tar
Tar merupakan zat lengket yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Zat ini bersifat karsinogenik dan dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Ketika rokok dihisap, tar menempel di mulut dan meningkatkan risiko kanker mulut pada perokok aktif. Selain itu, tar akan mengendap di paru-paru, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker paru, bronkitis, emfisema, dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik). Tar juga bisa masuk ke dalam aliran darah dan merusak organ tubuh lainnya, termasuk jantung dan pembuluh darah.
Secara keseluruhan, merokok memperburuk kesehatan jantung dengan meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, pembekuan darah, dan gangguan irama jantung. Penyakit-penyakit tersebut berkontribusi pada peningkatan risiko stroke. Penelitian menunjukkan bahwa non-perokok yang tinggal dengan perokok memiliki peluang 30% lebih besar untuk mengidap penyakit jantung. Tidak hanya perokok aktif, orang yang tidak merokok namun terpapar asap rokok juga berisiko. Mereka yang terpapar asap rokok dari orang lain, atau yang dikenal sebagai perokok pasif, juga menghirup zat berbahaya tersebut.
Meskipun laporan global WHO menunjukkan penurunan prevalensi konsumsi rokok tembakau secara umum, hal ini justru berbanding terbalik dengan jumlah perokok aktif di Indonesia, yang mencapai 70 juta orang pada tahun 2023. Oleh karena itu, kemasan rokok wajib dilengkapi dengan peringatan untuk tidak merokok, dan iklan rokok hanya boleh ditayangkan pada jam-jam tertentu.
Penulis : Nur Fauziah
Editor : Aguina Serana