Jakarta, 30 Juni 2025 – Negara kita merupakan satu dari tiga penyumbang kasus kusta terbanyak di dunia, yaitu Brazil, India dan Indonesia. Tentu upaya lebih keras harus dilakukan guna mencapai eliminasi kusta, dengan harapan “Zero New Cases, Zero Disabilities, and Zero Stigma” di bumi tercinta ini, apalagi dalam menyongsong Indonesia Emas mendatang. Dalam hal ini, setidaknya ada lima upaya yang perlu dilakukan.
Pertama adalah digiatkannya surveilans aktif guna menemukan kasus secara cepat. Kita tahu bersama bahwa surveilans adalah tulang punggung pengendalian penyakit menular apapun juga, tentu termasuk kusta ini.
Sesudah surveilans, atau bahkan sejalan dengan surveilans, maka perlu upaya ke dua, yaitu deteksi dini yang harus diikuti dengan pengobatan cepat dengan Multi-Drug Therapy (MDT) selama 6 hingga 12 bulan. Lalu upaya ketiga adalah kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) di daerah dengan kasus kusta yang tinggi.
Yang tidak kalah pentingnya adalah upaya keempat, berupa edukasi dan promosi kesehatan untuk mengurangi stigma serta meningkatkan kesadaran masyarakat. Kelima, last but not least, jelas harus ada kolaborasi lintas sektor guna mempercepat eliminasi kusta secara komprehensif.
Sejalan dengan akan diselenggarakannya Kongres Kusta Internasional di Bali maka kita perlu menggunakan momentum Kongres Internasional ini untuk memperkuat program pengendalian kusta di negara kita.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Komisaris Utama PT Itama Ranoraya Tbk