Jakarta, 8 July 2025 – Kanker serviks atau kanker leher rahim telah lama menjadi ancaman serius bagi perempuan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sering disebut sebagai “pembunuh senyap”, penyakit ini kerap berkembang tanpa gejala di tahap awal, namun dapat berakibat fatal jika tidak ditangani. Di balik sebagian besar kasus kanker serviks, infeksi virus Human Papillomavirus (HPV) menjadi penyebab utamanya. Menyadari hal ini, pemerintah Indonesia tengah giat mempercepat program vaksinasi HPV nasional, sebagai langkah penting untuk mewujudkan generasi bebas kanker serviks dan penyakit terkait HPV lainnya.

Mengenal Virus HPV dan Penyebarannya

Human Papillomavirus (HPV) adalah kelompok virus yang sangat umum, dengan lebih dari 200 jenis yang berbeda. Sebagian besar jenis HPV bersifat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan masalah. Namun, beberapa jenis HPV, terutama yang termasuk dalam kategori berisiko tinggi seperti HPV tipe 16 dan 18, dapat menyebabkan berbagai jenis kanker. HPV merupakan penyebab utama hampir semua kasus kanker serviks dan juga dapat berkontribusi pada kanker anus, orofaring (tenggorokan), vulva, vagina, dan penis. Virus ini umumnya menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit, terutama selama aktivitas seksual, bahkan tanpa perlu adanya penetrasi.

HPV Dapat Mengakibatkan Kanker

Ketika jenis HPV berisiko tinggi menginfeksi sel-sel di area genital atau tenggorokan, virus ini dapat menyebabkan perubahan abnormal pada sel-sel tersebut. Dalam jangka panjang, perubahan ini berpotensi berkembang menjadi lesi prakanker, yang akhirnya bisa bertransformasi menjadi kanker. Proses ini seringkali memakan waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, dan pada banyak kasus, tidak menunjukkan gejala sama sekali hingga kanker mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu, deteksi dini dan pencegahan menjadi langkah yang sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit ini.

Cegah HPV dengan Vaksinasi Sejak Dini

Kabar baiknya, vaksin HPV tersedia dan terbukti sangat efektif dalam mencegah infeksi virus berisiko tinggi, serta mencegah kanker yang disebabkan oleh virus ini. Vaksin ini bekerja dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus HPV tertentu sebelum seseorang terpapar, memberikan perlindungan jangka panjang terhadap risiko infeksi dan kanker yang terkait dengan HPV.

Vaksin HPV paling efektif diberikan kepada anak-anak dan remaja, idealnya sebelum mereka aktif secara seksual, karena pada usia ini risiko paparan HPV masih sangat minim. Program vaksinasi nasional umumnya menargetkan anak perempuan di usia sekolah dasar, namun vaksinasi juga direkomendasikan untuk remaja putri hingga usia tertentu. Bahkan, vaksin HPV juga disarankan untuk remaja putra, mengingat HPV dapat menyebabkan kanker pada laki-laki dan mereka juga bisa menjadi pembawa virus. Dengan mendapatkan vaksin HPV, seseorang tidak hanya melindungi diri sendiri dari infeksi dan risiko kanker, tetapi juga berperan dalam melindungi komunitas secara keseluruhan melalui kekebalan kelompok, dengan cara mengurangi sirkulasi virus di masyarakat.

Pentingnya Skrining Kanker Serviks

Meskipun vaksin HPV sangat efektif, vaksinasi bukanlah satu-satunya cara untuk melawan kanker serviks. Bagi wanita, skrining rutin seperti Pap Smear atau tes DNA HPV tetap sangat penting, bahkan setelah divaksinasi. Skrining ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan sel yang abnormal atau keberadaan virus di leher rahim pada tahap awal, sebelum berkembang menjadi kanker. Dengan deteksi dini, penanganan dapat dilakukan lebih cepat, sehingga meningkatkan peluang kesembuhan yang jauh lebih tinggi.

Percepatan program vaksinasi HPV nasional merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan bangsa. Ini adalah upaya kolektif yang memerlukan partisipasi aktif dari pemerintah, tenaga kesehatan, orang tua, dan masyarakat luas. Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi serta kesadaran akan pentingnya skrining, kita semakin dekat untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari kanker serviks dan penyakit mematikan lainnya akibat HPV.