Jakarta, 14 July 2025 – Tentu kita semua mengenal bendungan Jatiluhur di Purwakarta, baik sebagai peran strategis dalam ketahanan air dan pangan nasional serta menjadi sumber air untuk irigasi, air minum, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), budidaya perikanan dan juga sarana wisata serta olahraga. Tetapi ada tiga hal lain yang menarik tentang Waduk ini, yang masing-masing juga ada tiga hal di dalamnya.
Pertama, tiga nama yang berhubungan dengan bendungan ini. Nama pertama adalah Prof WJ Van Blommestein, dialah pencetus ide awal pembangunan Bendungan Jatiluhur. Gagasan ini dipresentasikannya pada pertemuan tahunan Persatuan Insinyur Kerajaan Belanda di Jakarta pada tahun 1948. Nama kedua adalah dua nama co-designer pembangunan bendungan, yaitu Ir Sedyatmo dan konsultan Perancis Coyne et Seller. Nama ketiga adalah dua Presiden kita. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden RI pertama Ir Soekarno dan diresmikan oleh Presiden kedua Soeharto pada 26 Agustus 1967.
Kedua, ada tiga hal tentang riwayat ide awal pembangunan waduk. Ratu Wilhemina pada 17 September 1901 mengatakan bahwa Belanda mempunyai panggilan moral dan utang budi (“een eerschuld“) terhadap bangsa pribumi Hindia Belanda dan perlu melalukan tiga hal dalam kaitan trias politik, penyelengga edukasi, irigasi dan transmigrasi. Adapun irigasi tersebut antara lain dalam bentuk pengairan, jaringan irigasi serta bendungan.
Tiga hal yang terakhir, ada di foto saya di bendungan Jatiluhur ketika matahari terbenam ini. Foto ini menunjukkan manusia (saya), lingkungan sekitar (waduk dan hutan sekitarnya) serta di langit ada seekor burung yang terbang. Tiga hal inilah yang jadi konsep “One Health” atau Satu Kesehatan, yaitu Kesehatan Manusia, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Lingkungan. Konsep “One Health” harus kita kembangkan luas di negara kita, apalagi dengan kekayaan biodiversitas yang ada dan keragaman lingkungan kita.
Komisaris Utama PT Itama Ranoraya Tbk