Menyadari hal tersebut, Perusahaan terkemuka di bidang alat dan perlengkapan kesehatan berteknologi tinggi, PT Itama Ranoraya Tbk berkomitmen untuk memperkuat strategi bisnis melalui komitmen pada penerapan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) yang baik. Implementasi ESG pada Perusahaan tersebut telah memberikan dampak nyata sebagaimana yang dipaparkan pada kegiatan keterbukaan informasi publik akhir tahun lalu seperti partisipasi pada program pencegahan stunting dengan menyediakan alat-alat Antropometri di fasilitas kesehatan, pemenuhan kantong darah dengan berkolaborasi bersama Palang Merah Indonesia (PMI), dan penyediaan alat suntik sekali pakai untuk program imunisasi nasional.
“Kami konsisten menerapkan nilai-nilai ESG dalam setiap aspek operasi kami, mulai dari cara kami mengelola jejak lingkungan dan berinteraksi dengan karyawan serta pelanggan, hingga pendekatan kami dalam menjalin hubungan dengan masyarakat di sekitar kami. Kami berkomitmen untuk selalu melakukan bisnis yang bertanggung jawab, dengan memanfaatkan keahlian, pengalaman, dan sumber daya yang kami miliki untuk membangun dunia yang lebih baik dan lebih sehat,” kata Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk.
Dalam upayanya memberikan kualitas dan kenyamanan terdepan bagi pelanggan dan mitra, Perusahaan dengan kode emiten “IRRA” ini terus berupaya melakukan diversifikasi produk dan layanan menuju usaha yang ramah lingkungan. Ketersediaan teknologi medis berkualitas tinggi serta layanan pemeliharaan reguler yang terjamin, memungkinkan konsumen menikmati produk dengan masa pakai yang lebih panjang sehingga mengurangi biaya pengadaan yang diperlukan fasilitas kesehatan serta mencegah limbah yang tak perlu.
Perseroan juga menggencarkan aspek tanggung jawab lingkungan melalui pengolahan limbah medis tersertifikasi. Dengan demikian, limbah tersebut dapat segera diolah dan mencegah paparan ke manusia. Salah satu penghematannya yang tercatat dari tahun ke tahun, Perseroan berhasil meminimalisir limbah kertas dalam operasionalnya menekan penggunaan di tahun 2023 sebanyak 503 rim dalam kesehariannya disertai upaya meminimalisir penggunaan kertas baru dan menggunakan kertas yang tidak terpakai secara berulang. Hal ini sejalan dengan kontribusi penghematan setiap rimnya untuk mencegah penebangan pohon.
Program yang berorientasi sosial juga terus digencarkan. IRRA secara rutin dari tahun ke tahun telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam sektor kesehatan melalui pelaksanaan berbagai insiatif, misalnya melalui donasi alat kesehatan serta donor darah rutin bersama Palang Merah Indonesia (PMI). Pada 9 Januari 2024 lalu, Perusahaan kembali menggelar kegiatan donor darah bersama PMI sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian IRRA pada kurangnya ketersediaan darah dan kantong darah di Indonesia. Dari total 101 calon pendonor yang terdaftar pada kegiatan tersebut, 79 diantaranya berhasil mendonorkan darah mereka dengan keterangan 12 orang bergolongan darah A, 24 orang bergolongan darah B, 5 orang bergolongan darah AB, dan 37 orang bergolongan darah O.
Aktivitas ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan ketersediaan suplai darah dan plasma, serta memastikan ketersediaan pasokan darah bagi pasien yang membutuhkannya. Sebab sebagaimana diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar ideal kebutuhan darah sebanyak 2% dari total populasi sebuah negara. Dalam konteks Indonesia, ini berarti dibutuhkan sekitar 5,5 juta kantong darah per tahunnya.
Dengan semakin dinamisnya iklim bisnis saat ini, Perseroan senantiasa menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) melalui integrasi prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, serta kesetaraan dan kewajaran. Berkat keunggulan dari penerapan tata kelola tersebut, IRRA berhasil menerima penghargaan Top GCG Awards 2023 kategori Healthcare and Supplies oleh The Iconomics.
“Ke depannya, kami telah memetakan sejumlah komitmen ESG lainnya untuk memperkuat strategi bisnis IRRA. Kami harap hal ini dapat terus berkontribusi bagi sektor kesehatan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” pungkas Heru.