Jakarta, 5 Juni 2025 – Akhir Mei yang lalu beredar berita peningkatan kasus COVID-19 di Singapura, Thailand, Hongkong dan Malaysia. Hal ini membuat Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran tentang Kewaspadaan terhadap peningkatan kasus COVID-19 yang ditujukan pada berbagai jajaran kesehatan.
Kita tentu patut lebih waspada lagi ketika di awal Juni, berbagai media memberitakan kenaikan lebih lanjut kasus COVID-19 di Thailand. Selain munculnya ribuan kasus baru dan cukup banyak kematian, maka ada juga daerah Samut Prakan yang sudah memberlakukan sekolah online pada Ratwinit Bangkaeo School di distrik Bang Phli.
Sebenarnya, peningkatan kasus bukan hanya terjadi di negara Asia Tenggara. Saya minggu lalu berada di Brisbane sebagai Adjunct Professor Griffith University, dilaporkan juga pendidikan kasus di Australia dan adanya varian NB.1.8.1. Australia kini mengantisipasi COVID-19 dalam memasuki musim dingin di benua itu, yang akhir minggu lalu saya sudah cukup kedinginan dengan suhu di bawah 15 C.
Dengan perkembangan ini maka ada lima hal yang perlu kita lakukan.
Pertama, pemerintah harus terus meningkatkan survailan epidemiologik untuk mengetahui jumlah kasus dan kematian serta pasien di pelayanan kesehatan, serta surveilan genomik untuk mengetahui varian atau sub varian apa yang masih dan sedang beredar, dan menginformasikannya ke masyarakat luas.
Kedua, tentang vaksinasi maka memang anjuran umum bagi kelompok risiko tinggi adalah untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 setahun sesudah vaksinasi terdahulu. Akan baik kalau ada data tentang varian/sub varian apa yang beredar di Indonesia yang secara jelas dihubungkan dengan ketersediaan vaksin di negara kita.
Ketiga, kita tentu perlu memantau dengan intensif pola perubahan epidemiologik negara tetangga dan juga negara-negara lain di dunia, a.l dengan kerjasama ASEAN dan juga dengan WHO. Khusus untuk ASEAN maka akan baik kalau peran ACPHEED (“ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases”) dapat ditingkatkan.
Keempat, kita perlu menyadari bahwa COVID-19 memang masih ada di tengah kita. Kasusnya masih ada di berbagai negara, termasuk negara kita juga. Jadi, karena ada kasus maka tentu saja ada kemungkinan variasi peningkatan kasus dari waktu ke waktu.
Kelima, untuk kita anggota masyarakat maka perilaku hidup bersih sehat (PHBS) harus terus kita jaga dan terapkan. Ini akan meningkatkan daya tahan tubuh kita, baik menghadapi kemungkinan COVID-19 ataupun penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Ini adalah modalitas utama kita, yang selalu harus kita lakukan, ada atau tidaknya peningkatan kasus COVID-19.
Secara umum dapat dikatakan bahwa peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara tetangga perlu kita amati dengan cermat, tentu tidak perlu panik tetapi jelas harus waspada, tidak bisa diabaikan begitu saja.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Komisaris Utama PT Itama Ranoraya Tbk