Jakarta, 25 Januari 2025 – Gizi yang baik adalah pondasi utama untuk mencapai kesehatan optimal. Di Indonesia, masalah gizi sangat beragam. Meskipun banyak upaya dilakukan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, isu seperti gizi buruk, stunting (tinggi badan lebih rendah dari rata-rata), dan obesitas tetap menjadi tantangan terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
Masalah Gizi di Indonesia: Tantangan yang Masih Dihadapi
Indonesia menghadapi berbagai tantangan gizi yang memengaruhi kesehatan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting pada balita mencapai 24,4%. Meskipun mengalami penurunan menjadi 21,6% pada 2022, angka ini masih tinggi dan menunjukkan bahwa pencapaian target penurunan stunting memerlukan upaya yang lebih besar.
Stunting dapat dimulai sejak masa kehamilan. SSGI 2022 mencatat 18,5% bayi lahir dengan panjang badan kurang dari 48 cm, menggarisbawahi pentingnya pemenuhan gizi ibu hamil. Selain itu, risiko stunting meningkat 1,6 kali lipat antara usia 6-11 bulan dan 12-23 bulan (dari 13,7% menjadi 22,4%). Hal ini menunjukkan masalah dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) yang kurang tepat, baik dari segi usia, jumlah, maupun variasi makanan.
Selain stunting, obesitas juga menjadi masalah besar. SSGI mencatat 12,8% anak usia 5-12 tahun dan 26,7% orang dewasa mengalami obesitas yang disebabkan oleh pola makan tidak seimbang. Gizi buruk pada balita juga meningkat dengan angka wasting (berat badan rendah dibandingkan tinggi badan) mencapai 7,7% dan underweight (berat badan rendah menurut umur) mencapai 17,1%. Masalah kekurangan gizi lainnya, seperti anemia dan gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), juga memerlukan perhatian serius, terutama pada ibu hamil dan anak-anak. Hal ini dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental serta meningkatkan risiko kelahiran prematur atau cacat.
Mengoptimalkan Pola Makan Sehat sebagai Solusi
Pola makan sehat yang optimal menjadi salah satu kunci utama untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Pola makan sehat yang dimaksud adalah pola makan yang seimbang, mencakup seluruh kebutuhan gizi tubuh, baik makro (karbohidrat, protein, lemak) maupun mikro (vitamin, mineral). Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengoptimalkan pola makan sehat:
- Meningkatkan Konsumsi Sayur dan Buah
Sayur dan buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang penting bagi tubuh. Namun, menurut SSGI 2021, hanya 5-6% penduduk Indonesia yang memenuhi anjuran konsumsi 400 gram sayur dan buah per hari. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat sayur dan buah dapat mencegah defisiensi vitamin dan memperbaiki sistem pencernaan.
- Meningkatkan Asupan Protein Hewani dan Nabati
Protein penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tubuh. Protein hewani (daging, ikan, telur) dan nabati (kacang-kacangan) sangat mendukung kesehatan, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil. Pengetahuan tentang pemilihan sumber protein yang baik dapat membantu mengatasi kekurangan gizi di masyarakat.
- Mengikuti Penyuluhan tentang Gizi Seimbang
Pengetahuan tentang gizi seimbang masih terbatas, terutama di daerah terpencil. Pendidikan mengenai pentingnya makanan bergizi perlu diperkuat, dengan mencari informasi yang jelas tentang porsi dan jenis makanan yang dibutuhkan tubuh setiap hari.
- Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan dan Cepat Saji
Konsumsi makanan olahan dan cepat saji dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit tidak menular. Makanan cepat saji biasanya mengandung kalori tinggi, lemak trans, garam, dan gula yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menggantinya dengan makanan alami yang lebih sehat.
- Mengoptimalkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil, balita, dan anak-anak yang kekurangan gizi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi dengan memberikan makanan kaya protein, vitamin, dan mineral.
Masalah gizi di Indonesia memerlukan perhatian bersama. Menjaga keseimbangan antara konsumsi makanan bergizi dan mengurangi pola makan yang tidak sehat adalah langkah konkret yang dapat dilakukan untuk membangun masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan berkualitas. Melalui edukasi yang tepat, kebijakan yang mendukung, dan kesadaran masyarakat, kita dapat mengatasi permasalahan gizi dan membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Penulis : Aguina Serana, Nur Fauziah
Editor : Aguina Serana