Aguina Serana
Jakarta, 4 Februari 2025 – Kanker merupakan penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan dampak yang sangat merusak, baik dari segi kesehatan maupun finansial (katastropik). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Rencana Kanker Nasional 2024 – 2034 disebutkan bahwa di tahun 2022, lebih dari 408.661 kasus baru tercatat di Indonesia dengan hampir 242.099 kematian akibat penyakit ini. Kanker payudara, leher rahim, paru, dan kolorektal menjadi penyebab kematian tertinggi, dengan kanker payudara dan paru mendominasi jumlah kasus yang ditemukan. Data dari Global Cancer Observatory (Globocan) memperkirakan jumlah kasus dan kematian akibat kanker di Indonesia akan terus meningkat hingga 63% pada periode 2025-2040.
Mengenal Cara Kanker Menyebar: Proses yang Mempengaruhi Seluruh Tubuh
Kanker adalah kondisi kesehatan serius yang terjadi akibat mutasi genetik pada sel tubuh. Mutasi genetik tersebut menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali dan dapat berkembang di berbagai organ tubuh. Pada awalnya, pertumbuhan sel kanker dapat dimulai di satu organ, namun seiring waktu, sel tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga menambah tingkat kesulitan dalam pengobatan.
Meskipun penyebab pasti mutasi genetik ini belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Faktor internal, seperti riwayat keluarga yang memiliki penyakit kanker, dan faktor eksternal, seperti pola hidup tidak sehat serta paparan bahan kimia berbahaya, dapat berkontribusi pada terjadinya mutasi genetik yang memicu kanker. Perlu diketahui bahwa kanker adalah jenis tumor ganas yang memiliki kemampuan untuk metastasis atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Berbeda dengan tumor yang bersifat jinak dan tidak memiliki kemampuan untuk menyebar.
Kenali Gejalanya dan Tingkatkan Peluang Kesembuhan
Penting untuk mengenali tanda-tanda awal kanker agar dapat melakukan deteksi dini. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin besar peluang pengobatan yang berhasil sebelum sel kanker menyebar lebih jauh. Deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan memahami gejala-gejala yang muncul pada tubuh, yang sering kali menjadi indikasi awal dari kondisi yang lebih serius.
Gejala kanker sangat bervariasi, tergantung pada jenis dan lokasi kanker tersebut. Beberapa gejala yang umum dialami oleh banyak penderita kanker antara lain penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas, munculnya benjolan yang dapat dirasakan di bagian tubuh tertentu, perubahan pada warna atau tekstur kulit, serta rasa nyeri yang tidak kunjung sembuh meski telah mendapatkan pengobatan. Segera perikasakan diri ke dokter jika gejala-gejala tersebut muncul untuk menghindari terlambatnya penanganan.
Selain itu, risiko kanker juga meningkat pada mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker, atau pengidap penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS. Paparan
terhadap radiasi, senyawa berbahaya seperti nikotin dan alkohol, serta infeksi virus atau bakteri tertentu, seperti Hepatitis B dan human papillomavirus (HPV), juga dapat memicu terjadinya kanker.
Apa yang Meningkatkan Peluang Anda Terkena Penyakit Ini?
Ada beberapa langkah sederhana yang dapat diambil untuk mencegah kanker, seperti berhenti merokok, membatasi konsumsi minuman beralkohol, dan menghindari paparan sinar matahari secara berlebihan. Selain itu, menjaga berat badan tetap ideal dengan mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga juga sangat penting untuk mengurangi risiko kanker.
Tes kesehatan rutin juga sangat berguna untuk mendeteksi kanker sejak dini. Tes seperti pap smear dapat membantu mendeteksi kanker serviks, sementara tes mammogram berguna untuk deteksi dini kanker payudara. Selain itu, vaksinasi dianjurkan untuk pencegahan risiko kanker yang dapat meningkat karena infeksi virus. Vaksin Hepatitis B, misalnya, dapat mengurangi risiko kanker hati, sementara vaksin HPV dapat membantu mencegah risiko kanker serviks.
Penanganan Kanker
Kanker memang dapat mengarah pada komplikasi serius, namun deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan. Begitu kanker terdeteksi, pengobatan dapat disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker yang dialami, menggunakan metode utama seperti operasi, kemoterapi, radioterapi, serta terapi bertarget yang berfokus pada sel kanker tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.
Salah satu teknologi yang sering digunakan dalam pengobatan kanker adalah Linear Accelerator (LINAC), yang dikenal mampu menghancurkan sel kanker dengan radiasi tinggi dan akurat tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Radioterapi eksternal ini bekerja dengan memancarkan sinar radiasi dari luar tubuh dan dapat diterapkan pada berbagai area tubuh untuk mengurangi ukuran tumor sebelum operasi, mengobati kanker, mencegah kekambuhan, serta mengurangi nyeri akibat kanker. Namun, pada stadium lanjut di mana pengobatan agresif tidak memungkinkan, perawatan paliatif akan diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Penulis & Editor : Aguina Serana